Bagaimana rasanya tinggal di pulau berbentuk pohon palem. Mungkin pulau seperti itu hanya impian saja. Namun di Dubai, Uni Emirat Arab, sekarang ada pulau buatan nan indah yang berbentuk pohon palem semacam ini. Pulau buatan bernama “The Jumeira Palm Island” ini akan ditempati penduduk dengan kegiatannya sehari-hari, seperti umumnya kawasan wisata.Mau tau selengkapnya.
Setelah lebih dari 14000 tukang bekerja keras dan trampil siang dan malam selama 5 tahun, akhirnya bangunan tahap pertama The Jumeira Palm Island hampir selesai. Kawasan reklamasi berbentuk batang pohon palem pertama di dunia ini telah menelan dana sebesar 14 miliar dollar AS, dengan mengeruk jutaan ton pasir dari Teluk Persia. Menurut, Issam Kazim, juru bicara developer Nakheel milik Pemerintah Dubai, pada tahap awal ini sebanyak 4000 warga kepulauan akan menempati pulau buatan yang disebut sebagai “keajaiban ke-8 dunia” ini pada 30 November tahun ini. Pulau ini layak mendapat julukan ini mengingat ia merupakan konstruksi lepas pantai terbesar dan termegah di dunia.
Pulau palem yang mulai dikerjakan pada 2001 silam adalah salah satu proyek reklamasi pantai yang terbesar di dunia, ia terdiri dari 17 pulau berbentuk palem dan 3 bagian pulau penahan gelombang berbentuk lingkaran yang mengelilingi mereka. Di Pulau Palem Jumeira yang diprediksi baru rampung sepenuhnya pada 2010 nanti akan didirikan sebuah kota di atas laut, dan akan ditempati sekitar kurang lebih 60.000 keluarga, dan sebanyak 50.000 lebih petugas disebarkan di 32 hotel pulau tersebut, puluhan pusat perbelanjaan dan tempat hiburan untuk melayani berbagai macam keperluan warga setempat.
Menurut keterangan pimpinan group Pulau Palem yang mengembangkan proyek tersebut yakni Sultan Ihmad Solam, bahwa sarana dan prasarana kawasan tersebut sudah lengkap Dari mulai jembatan, jaringan irigasi, jaringan air bersih, pipa saluran gas, sistem komunikasi, satelit, jaringan listrik, jalan raya, klub samudera, sistem pemadam kebakaran, sampai instalasi yang menghubungkan pulau lingkar ke kawasan di sekitar dan perlengkapan lainnya. Semuanya tersedia di “Pulau Palem Jumeira”.
Colin Foreman, pengamat ekonomi Timur Tengah salah seorang yang mengagumi proyek ini. “Proyek ini seperti mewujudkan impian masyarakat, dan masih belum ada proyek sejenis seperti ini di dunia,” tuturnya. Pemerintah Dubai menginginkan dapat mewujudkan Pulau Palem Jumeira menjadi sebuah tempat wisata terkenal di dunia, dan sedikitnya dapat menyedot 20.000 wisatawann setiap hari. Dan di luar dugaan, sebagian besar rumah milik di pulau tersebut sudah habis dibeli sejak 5 tahun lalu, sang pemilik termasuk bintang sepak bola terkenal asal Inggris David Becham dan Michael Owen, juga artis, penyanyi dan politikus dll, diantara pemilik tersebut bangsa Inggris menduduki porsi terbesar.
Namun, para penghuni pulau tahap pertama yang akan menempati pulau tersebut di akhir tahun ini terpaksa harus bersabar beberapa tahun lagi dengan lingkungan “pembangunan” seperti itu, sebab fasilitas tersebut masih sedang dibangun. Dalam proyek yang menarik perhatian dunia ini, sejumlah pengembang raksasa dari Amerika dan China turut serta dalam proyek pembangunan Pulau Palem Jumeira.
Pulau Palem dengan luas 18 kilometer persegi ini akan menjadi keajaiban ke-8 dunia jika seluruh proses pembangunannya selesai, dan yang menciptakan keajaiban ini adalah pangeran Dubai yang mengawasi sendiri perusahaan pembangunan pulau tersebut yakni Syeik Muhammad Bin Rasid. Adapun maksud semula pangeran membangun proyek ini, adalah karena meskipun Dubai memiliki minyak dan bisa menghasilkan kekayaan, namun, negeri tersebut tidak memiliki industri yang dapat terus dikembangkan, dalam kondisi seperti ini, sang pangeran mendapatkan ide untuk membangun pulau buatan yang pertama di dunia ini. Ia juga ingin kawasan wisata dan bisnis Pulau Palem ini dapat bersaing dengan Hongkong dan Singapura, serta bersaing dengan kota peristirahatan dunia Las Vegas.
Namun, pembangunan pulau tersebut tidaklah selalu berjalan dengan mulus. Kebanyakan pembeli sebenarnya sudah mendapat kunci menuju rumah di pulau itu setahun yang lalu. Sialnya menurut Issam Kasim, beberapa pulau sempat tenggelam dan Nakheel membutuhkan waktu ekstra satu tahun untuk menambah dan menyambungnya dengan pulau utama. Beberapa laporan dari mereka yang sempat mengelilingi pulau ini menjelaskan bangunan di sana dibangun dengan cepat dan lokasinya berdekatan satu sama lain. Proyek ini juga dikerjakan sangat tertutup, pihak Nakheel bahkan menolak permintaan dari Associated Press untuk mengunjunginya meliput proses pembangunan Jumeira.
Dubai memang sedang berubah. Perkembangan pesat sudah mengubah ibukota UEA yang ambisius, dari wilayah yang sebelumnya dikenal sepi penjualan dan desa yang elok pada 1950-an menjadi kota metropolis dengan 1,5 juta populasi. Ambisinya untuk menjadi pusat pariwisata dunia patut diacungi jempol.
Setelah lebih dari 14000 tukang bekerja keras dan trampil siang dan malam selama 5 tahun, akhirnya bangunan tahap pertama The Jumeira Palm Island hampir selesai. Kawasan reklamasi berbentuk batang pohon palem pertama di dunia ini telah menelan dana sebesar 14 miliar dollar AS, dengan mengeruk jutaan ton pasir dari Teluk Persia. Menurut, Issam Kazim, juru bicara developer Nakheel milik Pemerintah Dubai, pada tahap awal ini sebanyak 4000 warga kepulauan akan menempati pulau buatan yang disebut sebagai “keajaiban ke-8 dunia” ini pada 30 November tahun ini. Pulau ini layak mendapat julukan ini mengingat ia merupakan konstruksi lepas pantai terbesar dan termegah di dunia.
Pulau palem yang mulai dikerjakan pada 2001 silam adalah salah satu proyek reklamasi pantai yang terbesar di dunia, ia terdiri dari 17 pulau berbentuk palem dan 3 bagian pulau penahan gelombang berbentuk lingkaran yang mengelilingi mereka. Di Pulau Palem Jumeira yang diprediksi baru rampung sepenuhnya pada 2010 nanti akan didirikan sebuah kota di atas laut, dan akan ditempati sekitar kurang lebih 60.000 keluarga, dan sebanyak 50.000 lebih petugas disebarkan di 32 hotel pulau tersebut, puluhan pusat perbelanjaan dan tempat hiburan untuk melayani berbagai macam keperluan warga setempat.
Menurut keterangan pimpinan group Pulau Palem yang mengembangkan proyek tersebut yakni Sultan Ihmad Solam, bahwa sarana dan prasarana kawasan tersebut sudah lengkap Dari mulai jembatan, jaringan irigasi, jaringan air bersih, pipa saluran gas, sistem komunikasi, satelit, jaringan listrik, jalan raya, klub samudera, sistem pemadam kebakaran, sampai instalasi yang menghubungkan pulau lingkar ke kawasan di sekitar dan perlengkapan lainnya. Semuanya tersedia di “Pulau Palem Jumeira”.
Colin Foreman, pengamat ekonomi Timur Tengah salah seorang yang mengagumi proyek ini. “Proyek ini seperti mewujudkan impian masyarakat, dan masih belum ada proyek sejenis seperti ini di dunia,” tuturnya. Pemerintah Dubai menginginkan dapat mewujudkan Pulau Palem Jumeira menjadi sebuah tempat wisata terkenal di dunia, dan sedikitnya dapat menyedot 20.000 wisatawann setiap hari. Dan di luar dugaan, sebagian besar rumah milik di pulau tersebut sudah habis dibeli sejak 5 tahun lalu, sang pemilik termasuk bintang sepak bola terkenal asal Inggris David Becham dan Michael Owen, juga artis, penyanyi dan politikus dll, diantara pemilik tersebut bangsa Inggris menduduki porsi terbesar.
Namun, para penghuni pulau tahap pertama yang akan menempati pulau tersebut di akhir tahun ini terpaksa harus bersabar beberapa tahun lagi dengan lingkungan “pembangunan” seperti itu, sebab fasilitas tersebut masih sedang dibangun. Dalam proyek yang menarik perhatian dunia ini, sejumlah pengembang raksasa dari Amerika dan China turut serta dalam proyek pembangunan Pulau Palem Jumeira.
Pulau Palem dengan luas 18 kilometer persegi ini akan menjadi keajaiban ke-8 dunia jika seluruh proses pembangunannya selesai, dan yang menciptakan keajaiban ini adalah pangeran Dubai yang mengawasi sendiri perusahaan pembangunan pulau tersebut yakni Syeik Muhammad Bin Rasid. Adapun maksud semula pangeran membangun proyek ini, adalah karena meskipun Dubai memiliki minyak dan bisa menghasilkan kekayaan, namun, negeri tersebut tidak memiliki industri yang dapat terus dikembangkan, dalam kondisi seperti ini, sang pangeran mendapatkan ide untuk membangun pulau buatan yang pertama di dunia ini. Ia juga ingin kawasan wisata dan bisnis Pulau Palem ini dapat bersaing dengan Hongkong dan Singapura, serta bersaing dengan kota peristirahatan dunia Las Vegas.
Namun, pembangunan pulau tersebut tidaklah selalu berjalan dengan mulus. Kebanyakan pembeli sebenarnya sudah mendapat kunci menuju rumah di pulau itu setahun yang lalu. Sialnya menurut Issam Kasim, beberapa pulau sempat tenggelam dan Nakheel membutuhkan waktu ekstra satu tahun untuk menambah dan menyambungnya dengan pulau utama. Beberapa laporan dari mereka yang sempat mengelilingi pulau ini menjelaskan bangunan di sana dibangun dengan cepat dan lokasinya berdekatan satu sama lain. Proyek ini juga dikerjakan sangat tertutup, pihak Nakheel bahkan menolak permintaan dari Associated Press untuk mengunjunginya meliput proses pembangunan Jumeira.
Dubai memang sedang berubah. Perkembangan pesat sudah mengubah ibukota UEA yang ambisius, dari wilayah yang sebelumnya dikenal sepi penjualan dan desa yang elok pada 1950-an menjadi kota metropolis dengan 1,5 juta populasi. Ambisinya untuk menjadi pusat pariwisata dunia patut diacungi jempol.
1 komentar:
,brot
kren bget tu ambisius.y,,
ide cmerlang, yg patut qt tiru, bhw jembatn ksuksesn tu dlah brani mengambil resiko dg instinc yg oke
Posting Komentar