Senin, 04 April 2011

Contoh Berita

Tugas B.Indonesia(Berita)

Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatu.

Selamat malam.Kembali lagi bersama saya Arif Suprayogi dalam acara Kabar Malam.Inilah Kabar Malam, Selasa 21 Maret 2011.

Pada kesempatan ini saya akan menyampaikan beberapa berita hangat diantaranya:

1.)Astra Klaim Tak Terkena Dampak Tsunami Jepang.

2.)Rudal Sekutu Serang Libya,48 Tewas.

3.) Kerugian Jepang Akibat Tsunami Capai 235 Miliar Dolar AS.

4.)Teror Bom Diperkirakan Segera Reda.

-Baiklah kita langsung ke berita pertama, Astra Klaim Tak Terkena Dampak Tsunami Jepang.Inilah berita selengkapnya.....

JAKARTA - Direktur PT Astra International Tbk (ASII) Gunawan Geniusahardja menuturkan jika gempa dan tsunami di Jepang tidak mengganggu produksi otomotif di Negeri Sakura tersebut.

"Saya kira kalau dampak pasti ada, tapi mungkin tidak terlalu banyak. Toyota dan Daihatsu, itu banyak (diproduksi) di bagian barat, dan yang banyak kena bencana itu Jepang bagian Timur," ungkap Gunawan di Jakarta, Selasa (22/3/2011).

Lebih jelas dia menambahkan jika Astra sendiri sebenarnya memiliki negara pemasok lain selain Jepang. Astra, lanjutnya memiliki manufacturing di Mayasia dan Thailand.

Dan juga dia mengatakan dampak bencana alam di Jepang itu secara keseluruhan pasti ada, namun dia meyakini Jepang akan cepat bangkit, karena Jepang juga adalah negara yang sudah berpengalaman.

"Stok kendaraan, tidak ada masalah. Mereka punya maufacturing di luar Jepang juga banyak, ada solusinya mereka, sudah dilakukan, dan dampaknya tidak terlalu besar. Dampak ekonomi keseluruhan mungkin ada, Kita masih percaya, mereka sudah pengalaman, bisa lah," tambahnya

Lebih tegas lagi dia mengatakan kalau bencana Jepang, khusus untuk Astra sendiri tidak berpengaruh. Dan untuk ekonomi keseluruhan mungkin berpengaruh sedikit. "Saya bilang khusus untuk Astra tidak, secara keseluruhan ekonomi terpengaruh sedikit," pungkasnya.(wdi)

-Selanjutnya berita yang ke dua, Rudal Sekutu Serang Libya,48 Tewas.Inilah berita selengkapnya.....

VIVAnews - Serangan udara Amerika Serikat (AS) dan sekutunya dari Uni Eropa ke sejumlah titik di Libya diperkirakan telah menewaskan sedikitnya 48 orang. Serangan udara ini adalah terbesar kedua setelah perang Irak yang menjatuhkan rezim Saddam Husein.

TV Libya mengutip angkatan bersenjata mengatakan 48 orang tewas dan 150 terluka dalam serangan sekutu. Sebagian besar dari korban adalah anak-anak, namun tak ada rincian lebih lanjut mengenai korban tersebut.

Seperti dikutip VIVAnews dari laman Associated Press (AP), Minggu, 20 Maret 2011, militer AS menembakkan 112 misil Tomahawk dari kapal Amerika dan Inggris, dan kapal selam pada 20 target guna menjatuhkan pertahanan laut Libya.

Sementara itu, pesawat jet Perancis menyerang melalui udara dengan menembakkan rudal salvos ke daerah timur. Di sisi lain, pasukan Inggris juga melesatkan rudal mereka ke daerah Utara.

Serangan tersebut bertujuan menegakkan zona larangan terbang sesuai resolusi PBB yang merupakan upaya internasional menghentikan Khadafi. Presiden Barack Obama yang tengah melakukan kunjungan ke Brasil mengatakan aksi militer bukanlah pilihan pertama bagi dirinya. AS juga menegaskan tidak akan mengirim pasukan darat ke Libya.

"Ini bukan keputusan Amerika Serikat atau salah satu mitra kami," kata Obama dari Brasil. "Kita tidak bisa berpangku tangan ketika seorang tiran memberitahu orang-orang di sana tidak akan ada belas kasihan."

Menghadapi serangan udara dari AS dan negara sekutunya itu, Pemimpin Libya Muammar Khadafi bersumpah untuk membela negaranya dari perang yang disebutnya sebagai agresi perang salib. Khadafi juga mengancam keterlibatan kekuatan internasional akan menyebabkan wilayah Mediterania dan Afrika Utara dalam bahaya.

Ribuan pendukung rezim Khadafi dilaporkan berkemas menuju kamp militer Al-Aziziya di Tripoli. Lokasi ini adalah tempat perlindungan pemimpin yang telah berkuasa puluhan tahun ini dari serangan.

• VIVAnews

-Selanjutnya berita yang ke Tiga Kerugian Jepang Akibat Tsunami Capai 235 Miliar Dolar AS.Inilah berita selengkapnya....

REPUBLIKA.CO.ID,MOSKOW--Gempa dan tsunami mematikan yang terjadi di Jepang pada 10 hari lalu berpotensi memukul perekonomian negara itu senilai 235 miliar dolar AS, atau empat persen dari jumlah GDP mereka, menurut Bank Dunia.

Bank Dunia juga mengatakan dalam Laporan Ekonomi Asia Timur dan Pasifik mereka bahwa proses pembangunan kembali sejumlah infrastruktur yang terkena bencana akan memakan waktu lima tahun.

Sebuah gempa berkekuatan 9,0 skala Richter dan tsunami terjadi pada 11 Maret di Jepang, sehingga menewaskan ribuan orang. Bencana tersebut diikuti oleh beberapa ledakan di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Fukushima, yang kemudian menyebarkan kekhawatiran tentang kontaminasi radioaktif berskala besar.

Sejumlah upaya masih terus dilakukan guna mendinginkan inti nuklir yang mengalami peninggatan suhu setelah rusaknya sistem pendingin di PLTN tersebut, agar bencana nuklir yang dikhawatirkan tidak terjadi.

Sayuran bayam dan susu yang diproduksi dekat PLTN itu dipastikan telah terkontaminasi oleh radiasi iodin yang lebih tinggi dari batasan resmi, namun tidak dalam tingkatan yang membahayakan kesehatan manusia. Penjualan beberapa produk, terutama makanan, juga kemudian dihentikan.

Selanjutnya berita yang ke empat, Teror Bom Diperkirakan Segera Reda. Inilah berita selengkapnya....

TEMPO Interaktif, Jakarta - Teror bom diperkirakan akan mereda dalam waktu dekat ini. Bukan lantaran pelaku teror tertangkap, melainkan karena banyak ancaman paket bom yang tidak terbukti. "Masyarakat sudah mulai curiga paket yang diduga bom adalah kerjaan orang iseng," kata pengamat kriminologi Universitas Indonesia, Adrianus Meliala, di Jakarta kemarin. "Beberapa hari ke depan masih ada, tapi setelah itu akan hilang dengan sendirinya."

Sejak empat paket buku berisi bom terungkap Selasa pekan lalu, Jakarta dan berbagai kota lain diteror dengan isu paket berisi bom. Bahkan kemarin paket yang dicurigai berisi bom dilaporkan ditemukan di wilayah Koja, Jakarta Utara, dan Cilandak, Jakarta Selatan. Tapi kedua ancaman itu tidak terbukti.
Menurut Adrianus, paket bom memang dibuat oleh seseorang atau suatu kelompok yang mempunyai tujuan atau maksud tertentu. Namun, karena ancaman bom bersifat anonim atau tidak diketahui pengirimnya, kejahatan itu pun menarik sejumlah orang untuk berbuat iseng. "Mereka adalah para copycat atau peniru," ujarnya.
Mengirim paket yang berisi ancaman bom, dia melanjutkan, menjadi sebuah kegiatan yang menarik bagi sejumlah orang. Sebab, dengan kegiatan yang terbilang sederhana, mereka bisa membuat orang berkerumun, mendatangkan polisi, dan membuat suatu keramaian.
Kasus serupa yang juga marak beberapa waktu lalu adalah ancaman bom melalui telepon di sejumlah gedung perkantoran dan pusat pertokoan. Para peniru itu makin bersemangat karena ancaman mereka diliput media.
Munculnya teror ini tidak berdampak terbitnya pelarangan kunjungan warga negara asing ke Indonesia. "Tidak ada travel warning dari negara lain," kata Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa.

Demikianlah Kabar Malam, sempai berjumpa di acara yang akan datang Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatu.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Grants For Single Moms